Tidak ada ilmu yang tidak berguna. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,yuk!! kita saling berbagi agar bisa bermanfaat entah itu dari segi matei atau apapun
Minggu, 23 Oktober 2016
Bercanda santri kocak
Jadi santri memang selalu memiliki kebanggaan tersendiri,selalu saja ada momen yang membuat para santri bahagia meskipun mereka tidak mempunyai uang banyak. Ternyata memang benar kebahagian itu tidak bisa di beli dengan uang karena bagi kami parasantri cukup dengam bekumpul bersama bercerita dan saling bercakap itu sudah bisa menghilangkan kesedihan atau yang sering kami istilahkan dengan "cukup dengan sebatang tertawa".
Inilah salah satu bercanda kami
Selasa, 18 Oktober 2016
MAKALAH PAI - SUBTANSI DAKWAH RASULULLAH PRIODE MEKAH DAN MADINAH
Ni gua bagikan makalah puny atemen gua dia lagi sekolah d sma brother.
MAKALAH PAI
SUBSTANSI DAKWAH RASULULLAH PERIODE MEKAH DAN MADINAH
KELOMPOK
6 :
ANI
FITRIANI
DWI
FEBRIANTI PRIHATININGRUM
HANI
DWI SAPTINI
SRI
MULIYANA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telahmemberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul " Dakwah Rasulullah
SAW Periode Mekah " dengan baik.Makalah ini berisikan tentang sejarah dan
strategi dakwahRasulullah SAW periode Mekah.
Kami menyadari bahwa makalah inimasih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini.Semoga Allah SWT meridhai segala usaha kami. Amin .
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang
BAB II PEMBAHASAN
B.Penyebaran Islam Di Mekah
C.Strategi Dakwah Rasulullah
D.Penyebaran islam di mekah
E.Reaksi kaum quraisy terhadap dakwah
rasulullah di mekah substansi dan strategi
dakwah rasulullah
saw. Periode mekah hikmah sejarah dakwah periode mekah
F.Penerapan sikap dan perilaku
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
Daftar pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kehidupan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam setelah beliau dimuliakan oleh Allah
dengan nubuwwah dan risalah terbagi menjadi dua periode yang masing-masing
memiliki keistimewaan tersendiri secara total, yaitu:
PERIODE MEKKAH : berlangsung selama
lebih kurang 13 tahun
PERIODE MADINAH : berlangsung selama 10
tahun penuh
Dan masing-masing periode mengalami
beberapa tahapan sedangkan masing-masing tahapan memiliki karakteristik
tersendiri yang menonjolkannya dari yang lainnya. Hal itu akan tampak jelas
setelah kita melakukan penelitian secara seksama dan detail terhadap kondisi
yang dilalui oleh dakwah dalam kedua periode tersebut.
B. Tahapan
Periode Mekah
Periode Mekkah dapat dibagi menjadi
tiga tahapan:
Tahapan
dakwah sirriyyah (sembunyi-sembunyi); berlangsung selama tiga tahun.
Tahapan dakwah secara terang-terangan kepada penduduk Mekkah; dari permulaan tahun ke-empat kenabian hingga hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallamkeMadinah.
Tahapan dakwah di luar Mekkah dan penyebarannya di kalangan penduduknya; dari penghujung tahun ke-sepuluh kenabian-dimana juga mencakup Periode Madinah- dan berlangsung hingga akhir hayat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tahapan dakwah secara terang-terangan kepada penduduk Mekkah; dari permulaan tahun ke-empat kenabian hingga hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallamkeMadinah.
Tahapan dakwah di luar Mekkah dan penyebarannya di kalangan penduduknya; dari penghujung tahun ke-sepuluh kenabian-dimana juga mencakup Periode Madinah- dan berlangsung hingga akhir hayat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Adapun
mengenai tahapan-tahapan Periode Madinah maka rincian pembahasannya akan
diketengahkan pada tempatnya nanti.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Penyebaran Islam Di Mekah
·
Muhammad SAW menjadi Nabi dan Rosul.
Ketika menginjak usia
40 tahun, tepatnya malam 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, di waktu Muhammad
Saw. sedang berkontemplasi di Gua Hira, Malaikat Jibril datang membawa wahyu
dan menyuruh Muhammad saw. untuk membacanya, yaitu surat Al’Alaq ayat 1-5.
Inilah wahyu pertama
yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang juga penobatan Beliau
sebagai nabi dan rosul bagi seluruh umat manuusia dan tugasnya untuk
berdakkwah. Kejadian ini diceritakan kepada isterinya, Khadijah dan saat itu
juga Khadijah mengimaninya. Dialah orang yang pertama beriman dan masuk Islam.
Pengangkatan Muhammad SAW menjadi Rosul dibenarkan oleh pendeta Nasrani yang
bernama Waraqah bin Naufal. Dua setengah tahun kemudian, Rosulullah SAW
mwnerima wahyu yang kedua, yaitu surat Al- Muddassir ayat 1-7.
Dengan turunnya wahyu
tersebut, maka jelaslah misi dakwah yang harus Rosulullah SAW lakukan dalam
menyampaikan risalahnya. Misi tersebut antara lain mengajak manusia menyembah
Allah Yang Maha Esa, yang tidak beranak dan tidak pula di peranakkan serta
tidak ada sekutu bagi-Nya. Hal inilah permulaan perintah menyiarkan agama Allah
kepada Seluruh Umat Manusia.
·
Dakwah Rosulullah
Dakwah Rosulullah
memiliki dua karakter yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terdapat
di lingkungan masyarakat Mekah. Syiar yang dilakukan beliau antara lain adalah
secara sembunyi-sembunyi dan secara terang-terangan.
a. Menyiarkan Islam secara Sembunyi-Sembunyi
Sesudah menerima wahyu kedua yang menjelaskan tugas atas
dirinya, mulailah beliau berdakwahsecara sembunyi-sembunyi dan menyeru
keluarganya yang terdekat. Mereka ada yang tinggal satu rumah dan
sahabat-sahabat terdekat. Seorang demi seorang di berikan pemahaman agar mereka
meninggalkan agama berhala dan hanya menyembah Allah yang Maha Esa. Berikut
nama-nama yang mula-mula beriman kepada Rosulullah SAW:
1) Siti Khadijah (Isteri Rosulullah SAW)
2) Ali bin Abi Thalib (masih sangat muda) putra paman
Rosulullah SAW, Abu Thalib
3) Zaid bin Harisah, budak Rosulullah SAW yang kemudian menjadi
anak angkat
4) Abu Bakar Siddik (sahabat Rosulullah SAW)
Melalui Abu Bakar, banyak
orang-orang yang memeluk Islam, antara lain Usman bin Affan, Zubair bin Awwam,
Saad bin Abi Waqqas, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, dan lain-lain.
Mereka di beri gelar As Sabiqunal Awwalun, yaitu orang-orang yang terdahulu
atau pertama-tama masuk islam. Mereka mendapatkan pelajaran tentang islam dari
Rosulullah SAW secara langsung ditempat yang tersembunyi dirumah Arqam bin Abil
Arqam di kota Mekah.
b. Menyiaarkan Islam secara Terang-Terangan
Nabi Muhammad SAW melakukan da’watul afrad , yaitu ajakan
memeluk islam secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi dari satu rumah ke rumah
lain selama tiga tahun. Kemudian turunlah surat Al Hijr ayat 94 yang
memerintahkan Rosulullah agar menyerukan atau menyiarkan agama Islam secara
terang-terangan atau tidak lagi dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi. Sejak
saat itulah, Muhammad SAW menyeru kaumnya secara umum ditempat-tempat terbuka
agar manusia menyembah hanya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan tidak
menyekutukan-Nya. Seruan yang bersifat umum ini awalnya di tunjukan kepada:
1) Kerabat-kerabatnya
2) Penduduk Mekah diberbagai lapisan masyarakat, baik
bangsawan, hartawan, maupun hamba sahaya, tidak terkecuali dai kalangan bangsa
quraisy
3) Kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke
Mekah untuk mengerjakan haji.
Pada mulanya mereka
menganggap dakwah nabi Muhammad SAW sebagai:
1) Gerakan yang tidak mempunyai dasar dan tujuan
2) Gerakan yang tidak akan bertahan lama
3) Gerakan yang tidak perlu diacuhkan
4) Gerakan yang di pimpin oleh Muhammad SAW dan Beliau di
anggap sudah tidak waras lagi (sakit jiwa).
Akan tetapi, dengan
keyakinan dan bimbingan serta petunjuk Allah SWT, gerakan dakwah Nabi Muhammad
SAW semakin tersebar luas dan pengikutnya semakin bertambah banyak. seruan Nabi
Muhammad SAW juga semakin tegas, lantang, ddan berani, bahkan memperjelas bahwa
sesembahan (berhala) mereka adalah suatu kekeliruan dan sangat menyesatkan.
B. Strategi Dakwah Rasulullah
Rasulullah Saw adalah contoh
terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah. Keberhasilannya dalam
mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung spektakuler. Bagaimana tidak,
hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil mengajak seluruh bangsa Arab dalam
pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah dari generasi ke generasi Islam
telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah populasi muslim dunia ,kini yang
mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas dari kiprah beliau selama 23 tahun
tersebut.
Bahasan di seputar keberhasilan dakwah, tak
ada rujukan yang paling pantas kecuali merujuk pada warisan sunnah yang telah
ditinggalkan manusia paling agung, yakni Muhammad Saw. Allah berfirman :
“Serulah kepada Allah atas
dasar basyiroh, aku dan orang-orang yang mengikutiku. Maha suci Allah, aku
tiada termasuk orang-orang musyrik “ ( Yusuf ;108 )”
Beberapa mufassir memberikan
keterangan , yang dimaksud ‘ala basyiroh pada ayat diatas adalah ‘ala sunnah
atau ala ilmin , maknanya ; dakawah kepada Allah hendaklah berdasar sunnah
rasul-Nya. Perintah ini sangatlah logis, sebab telah terbukti dalam lembar
sejarah Muhammad Saw sebagai rasul terakhir benar-benar telah berhasil dengan
gemilang menjadikn Islam sebagai rahmatan lil alamin. Dan tak berlebihan kalau
kemudian seorang peneliti barat Michael Hurt, menempatkan Muhammad Saw pada
urutan pertama dari 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh.
Pada tulisan ini, akan
disajikan secara garis besar bagaimana rasulullah Saw dalam meletakkan strategi
dakwah, hingga pengaruhnya semakin meluas sepanjang zaman. Fase Dakwah
Rasulullah. Dalam catatan para sejarawan, disepakati fase dakwah rasulullah
secara global ada dua tahapan, dakwah sirriyah dan dakwah jahriyyah. Dakwah
sirriyah dijalaninya selama kurang lebih 3 tahun di awal masa kenabian,
sementara dakwah jahriyyah diawali setelah Allah memerintahkan beliau dengan
turunnya surat Al-Hijr ayat ; 92.
Keberhasilan dakwah rasulullah yang paling
menonjol pada masa dakwah sirriyah, dapat diringkas ada 3 strategi penting dan
sangat mendasar , antara lain ;
a)Dakwah dengan cara rekruitment (
ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
Dari sekian banyak masyarakat quraisy, yang
dibidik pertama rasulullah pada masa ini meliputi ; dari kalangan wanita
istrinya sendiri Khadijah, dari kalangan remaja Ali bin Abi Thalib, dan dari
kalangan pemuka dan tokoh masyarakat adalah Abu Bakar As-shidiq. Ketiga tokoh
ini , memang menjdi titik strategis dalam menentukan perjalanan dakwah
rasulullah berikutnya, terutama peran Khadijah yang mendukung total dakwah
beliau dengan pertaruhan total seluruh harta dan jiwanya, dan peran Abu Bakar
yang mampu melebarkan dakwah ke kalangan para elit quraisy. Menurut keterangan
seorang sejarawan yang bernama Ibnu Ishak, masuk Islamnya Abu Bakar ( Ibnu
Qohafah ) tak lama kemudian berhasil digandeng pemuka-pemuka quraisy ke dalam
barisan dakwah rasulullah, antara lain ; Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf,
Zubair bin Awwam , Saad bin Abi Waqas dan Thalhah bin Ubaidillah. Keenam
sahabat inilah yang memiliki peran penting dalam membentuk generasi
assabiquunal awwalun ( generasi pertama Islam ).
b) Dakwah dengan
memberdayakan kaum wanita. Peran wanita di masa awal dakwah terus diberdayakan
oleh rasulullah, karena kaum wanita sesungguhnya memiliki kekuatan dahsyat,
bila ini diperdayakan untuk gerakan dakawah akan menghasilkan hasil yang sangat
pesat. Pada konteks ini, yang menjadi titik sentral adalah peran Khadijah yang
berhasil mendidik putri-putri Rasulullah , mendukung dakwah beliau. Peran kedua
dijalankan oleh Asma binti Abu Bakar , yang menjadi pahlawan pada perjalanan
hijrah beliau ke Madinah. Dari kedua wanita iilah secara bertahap wanita-wanita
terkemuka quraisy , masuk Islam diantaranya bibi Rasulullah dari jalur
bapaknya.
c Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.
Pembinaan aqidah pada masa awal risalah
difokuskan di rumah salah seorang sahabat yang bernama Arqom bin Abil Arqom, di
pinggiran kota Makkah. Inilah tempat pendadaran dan penggemblengan sejumlah
sahabat utama rasulullah. Di rumah ini pulalah Umar bin Khattab diislamkan
Rasulullah. Di rumah ini pullalah sahabat Mus’ab bin Umair dididik rasulullah,
yang nantinya sahabat ini dipercaya rasullah membuka dakwah di kota Yastrib.
Kemudian pada fase dakwah jahriyyah, point-point penting yang mendorong
keberhasilan dakwah rasulullah,antara lain ;
·
Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
Media pertemuan-pertemuan keluarga
dijadikan sarana rasulullah untuk mengajak kaum kerabatnya yang tergolong kelas
pemimpin di mata masyarakat quraisy. Pada masa ini , berhasil direkrut dua
paman rasulullah yang menjadi pembela dakwah beliau , pertama Abu Thalib ,
meski belum mau menerima ajaran Islam , namun inilah palang pintu utama
rasulullah dalam menghadapi intimidasi kaum quraisy. Kedua , Hamzah bin Abdul
Mutholib, selain telah menerima ajaran Islam , beliau inilah yang menjadi
palang pintu kedua rasulullah dalam menghadapi intimidasi dari Abu Jahl dan Abu
Lahab. Ketokohan Hamzah bin Abdul Mutholib dari sisi keparajuritan di mata
masyarakat quraisy, jelas memperkuat posisi dakwah rasul di Makkah saat itu.
·
Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
Media –media umum yang bisa dipergunakan
untuk dakwah tak luput dari perhatian rasulullah dalam menegakkan dakwah
risalah. Pada masa ini yang perlu digaris bawahi adalah dipergunakannya
momentum haji oleh rasulullah untuk dakwah, hingga berhasil bergabung dalam
barisan dakwah beliau 12 orang dari suku Aus dan Khazroj dari Madinah pada
musim haji. Pada musim haji berikutnya , 12 orang ini membawa 70 orang dari
Madinah yang bersedia masuk Islam dan setia membela rasul dalam perjuangan
dakwahnya. Peristiwa inilah yang dikenal dalam sejarah dengan sebutan Ba’aitul
aqobah pertama dan Ba’aitul aqobah kedua.
·
Dakwah dengan tulisan ( surat )
Rasulullah tidak meninggalkan peran dunia
tulis menulis dalam dakwahnya, meskipun beliau ditakdirkan sebagai seorarng
yang buta huruf, lewat parea sahabatnya beliau menggunakan tulisan untuk
menjangkau sasaran dakwah yang sangat jauh. Seperti beliau mengirim surat
kepada para raja, untuk diajak beriman kepada Allah. Diantaranya yang berhasil
masuk Islam adalah raja Najasi di Habasyah ( Ethiophia – Afrika ), yang dalam
perjalanan dakwah Islam raja Najasyi kontribusinya tidak kecil. Kegiatan tulis
menulis inilah yang dikemudian hari dikembangkan oleh para sahabat beliau dan
para tabi’in untuk menyebarkan dakwah Islam ke seluruh pelosok dunia. Bahkan di
kalangan sahabat dan tabi’in, hampir semua ulama meninggalkan karya yang bisa
dibaca dan diwriskan pada generasi berikutnya. Itulah beberapa point-point
penting yang bisa disajikan dalam tulisan singkat ini, tentunya tak mungkin
kita bahas semua strategi dakwah rasulullah pada kesempatan ini, karena
terbatasnya waktu dan kesempatan. Namun yang paling penting bagaimana kita bisa
meneladani strategi dakwah beliau , di era abad informasi ini, guna terus
menggelorakan dakwah Islam di muka bumi ini.
C. Reaksi KAUM Quraisy Terhadap Dakwah Rasulullah
Di Mekah
Reaksi kaum Quraisy terhadap gerakan Islam
yang dibawa oleh Rasulullah saw. Begitu cepat berkembang dan hal tersebut
sangat menghawatirkan para pemimpin dan pembesar Quraisy. Mereka takut bahwa
kedudukan mereka yang semula begitu dihormati dan berkuasa akan menjadi
tersaingi dengan kekuatan Islam. Menurut pendapat mereka, tunduk kepada
Rasulullah berarti sama dengan tunduk dan menyerahkan kepemimpinan atau
kekuasaan kepada keluarga Muhammad, yaitu bani Abdul Muthalib. Diantara reaksi
kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah saw. Antara lain sebagai berikut.
1. Kemarahan
Kaum Quraisy
Kaum Quraisy marah karena menganggap bahwa
ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad saw. Menghina tuhan-tuhan berhala
mereka.
2. Intimidasi
terhadap Umat Islam
Kaum Quraisy memaksa budak-budak mereka
yang telah masuk Islam untuk kembali kepada agama berhala. Apabila menolak maka
mereka disiksa hingga mereka menyerah atau sekarat.
3.
Mempengaruhi Paman Rasulullah (abu Thalib)
Beberapa tokoh Quraisy menemui Abu Thalib
dan meminta agar Muhammad menghentikan kegiatannya dalam menyiarkan Islam. Akan
tetapiMuhammad saw. Menolak dan dengan tegas berkata kepada pamannya,” Demi
Allah, wahai paman sekiranya mereka letakkan matahari di tangan kananku dan
bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan pekerjaan ini (menyeru kepada
agama Allah) sehingga ia tersiar (di muka bumi ini) atau aku akan binasa
karenanya, tetapi aku tidak akan menghentikan pekerjaan ini.
4.
Penganiayaan dan Hijrah ke Habsyah
Kaum Quraisy melancarkan gangguan dan
penghinaan kepada Rasulullah saw. Serta menyiksa hingga ke luar batas
kemanusiaan terhadap pengikut-pengikut Beliau. Akhirnya Muhammad saw.
Menganjurkan agar mereka hijrah ke Habsyah (Abesinia) yang masyarakatnya banyak
menganut Kristen. Raja Habsyah pada saat itu bernama Najasyi dan dikenal sangat
adil.
D.
Substansi dan strategi dakwah rasulullah saw. Periode mekah
Bagian terpenting yang menjadi fokus dakwah
Rasulullah saw. Periode Mekah dapat dilihat antara lain sebagai berikut.
1.
Memperbaiki akhlak masyarakat Mekah yang mengalami dekadensi moral, seperti
tumbuh suburnya kebiasaan berjudi, minum Khamer, dan berzina.
2.
Memperbaiki dan meluruskan cara menyembah Tuhan. Agama berhala menyembah
patung-patung. Rasulullah saw. Mengajak untuk beralih pada Islam yang hanya
menyembah kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa serta menjauhi sikap musyrik.
3. Menegakkan
ajaran Islam tentang persamaan hak dan derajat di antara manusia.
4. Mengubah
kebiasaan bertaklid kepada nenek moyang dan meluruskan segala adat- istiadat,
kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan.
5. Nabi
Muhammad saw. berdakwah dengan sabar, ikhlas, dan tegas di antaranya dengan
tidak memaksakan kehendak dan lemah lembut.
E.
Hikmah Sejarah Dakwah Periode Mekah
Hikmah yang dapat diperoleh dari sejarah dakwah Rasulullah pada periode Mekah,
antara lain sebagai berikut.
a.
Menyadari bahwa
melalui kesabaran dan keuletan dalam berjuang menegakkan agama Allah pasti akan
mendapat pertolongan Allah swt.
b.
Memahami bahwa tugas
seseorang rasul hanya sekadar menyampaikan risalah dari Allah swt. Seorang
rasul tidak bisa memberi petunjuk (hidayah), bahkan kepada keluarga atau
orang yang sangat dicintainya.
c.
Memahami bahwa Allah
swt. pasti akan menguji seseorang yang akan terpilih menjadi utusan atau
rasul-Nya (QS Al Hajj: 75 dan Al Baqarah: 214).
d.
Memahami bahwa Nabi
Muhammad saw. sangat bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang berharga,
dapat menarik perhatian orang tanpa menimbulkan kebosanan (QS An Nahl: 125).
e.
Meneladani Nabi
Muhammad saw. yang bergelar uswatun hasanah. Artinya, Tingkah laku dan
amal perbuatan Rasulullah saw. sehari-hari adalah teladan yang baik, terutama
terhadap ajaran Islam yang didakwahkannya.
f.
Melalui dakwah
Rasulullah saw., umat manusia, khususnya umat Islam mendapatkan informasi
mengenai agama yang diridai Allah.
g.
Melalui dakwah Islam,
Rasulullah saw. memberikan pemahaman tentang hak dan persamaan derajat antara
kaum perempuan dan laki-laki.
h.
Islam menegakkan
ajaran persamaan derajat di antara manusia dan pemberantas perbudakan.
i.
Melalui penghapusan
perbudakan, maka siapapun manusia status derajatnya di mata Allah adalah sama.
F. Penerapan Sikap
Dan Perilaku
Adapun sikap dan perilaku yang dapat
diterapkan antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Membaca dan memahami perjuangan Nabi Saw, dan ikut serta menyiarkan Islam
sebagai tatanan kehidupan manusia agar tercapai tujuan hidupnya, selamat dan
sejahterah di dunia dan akhirat.
2.
Melaksanakan dan melestarikan sunnah Rasulullah yang tidak bertentangan dengan
Al-Quran sesuai dengan kemampuan masing-masing.
E.
Hikmah Sejarah Dakwah Periode Mekah
Hikmah yang dapat diperoleh dari sejarah dakwah
Rasulullah pada periode Mekah, antara lain sebagai berikut.
a.
Menyadari bahwa
melalui kesabaran dan keuletan dalam berjuang menegakkan agama Allah pasti akan
mendapat pertolongan Allah swt.
b.
Memahami bahwa
tugas seseorang rasul hanya sekadar menyampaikan risalah dari Allah swt.
Seorang rasul tidak bisa memberi petunjuk (hidayah), bahkan kepada
keluarga atau orang yang sangat dicintainya.
c.
Memahami bahwa
Allah swt. pasti akan menguji seseorang yang akan terpilih menjadi utusan atau
rasul-Nya (QS Al Hajj: 75 dan Al Baqarah: 214).
d.
Memahami bahwa
Nabi Muhammad saw. sangat bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang
berharga, dapat menarik perhatian orang tanpa menimbulkan kebosanan (QS An
Nahl: 125).
e.
Meneladani Nabi
Muhammad saw. yang bergelar uswatun hasanah. Artinya, Tingkah laku dan
amal perbuatan Rasulullah saw. sehari-hari adalah teladan yang baik, terutama
terhadap ajaran Islam yang didakwahkannya.
f.
Melalui dakwah
Rasulullah saw., umat manusia, khususnya umat Islam mendapatkan informasi
mengenai agama yang diridai Allah.
g.
Melalui dakwah
Islam, Rasulullah saw. memberikan pemahaman tentang hak dan persamaan derajat
antara kaum perempuan dan laki-laki.
h.
Islam
menegakkan ajaran persamaan derajat di antara manusia dan pemberantas
perbudakan.
i.
Melalui
penghapusan perbudakan, maka siapapun manusia status derajatnya di mata Allah
adalah sama.
F. Penerapan
Sikap Dan Perilaku
Adapun sikap dan perilaku yang dapat
diterapkan antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Membaca dan memahami perjuangan Nabi
Saw, dan ikut serta menyiarkan Islam sebagai tatanan kehidupan manusia agar
tercapai tujuan hidupnya, selamat dan sejahterah di dunia dan akhirat.
2.
Melaksanakan dan melestarikan sunnah
Rasulullah yang tidak bertentangan dengan Al-Quran sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketika
menginjak usia 40 tahun, tepatnya malam 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, di
waktu Muhammad Saw. sedang berkontemplasi di Gua Hira, Malaikat Jibril datang
membawa wahyu dan menyuruh Muhammad saw. untuk membacanya, yaitu surat Al’Alaq
ayat 1-5.
Rasulullah
Saw adalah contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah.
Keberhasilannya dalam mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung
spektakuler. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil
mengajak seluruh bangsa Arab dalam pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah dari
generasi ke generasi Islam telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah populasi
muslim dunia ,kini yang mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas dari kiprah
beliau selama 23 tahun tersebut. Bahasan di seputar keberhasilan dakwah, tak
ada rujukan yang paling pantas kecuali merujuk pada warisan sunnah yang telah
ditinggalkan manusia paling agung, yakni Muhammad Saw.
Reaksi
kaum Quraisy terhadap gerakan Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. Begitu
cepat berkembang dan hal tersebut sangat menghawatirkan para pemimpin dan
pembesar Quraisy. Mereka takut bahwa kedudukan mereka yang semula begitu
dihormati dan berkuasa akan menjadi tersaingi dengan kekuatan Islam.
Menurut pendapat mereka, tunduk kepada Rasulullah berarti sama dengan tunduk
dan menyerahkan kepemimpinan atau kekuasaan kepada keluarga Muhammad, yaitu
bani Abdul Muthalib. Diantara reaksi kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah
saw. Antara lain sebagai berikut.
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH DAKWAH RASULULLAH PRIODE MEKAH MADINAH
MAKALAH PAI
SUBSTANSI DAKWAH RASULULLAH PERIODE MEKAH DAN MADINAH
KELOMPOK
6 :
ANI
FITRIANI
DWI
FEBRIANTI PRIHATININGRUM
HANI
DWI SAPTINI
SRI
MULIYANA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telahmemberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul " Dakwah Rasulullah
SAW Periode Mekah " dengan baik.Makalah ini berisikan tentang sejarah dan
strategi dakwahRasulullah SAW periode Mekah.
Kami menyadari bahwa makalah inimasih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini.Semoga Allah SWT meridhai segala usaha kami. Amin .
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang
BAB II PEMBAHASAN
B.Penyebaran Islam Di Mekah
C.Strategi Dakwah Rasulullah
D.Penyebaran islam di mekah
E.Reaksi kaum quraisy terhadap dakwah
rasulullah di mekah substansi dan strategi
dakwah rasulullah
saw. Periode mekah hikmah sejarah dakwah periode mekah
F.Penerapan sikap dan perilaku
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
Daftar pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kehidupan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam setelah beliau dimuliakan oleh Allah
dengan nubuwwah dan risalah terbagi menjadi dua periode yang masing-masing
memiliki keistimewaan tersendiri secara total, yaitu:
PERIODE MEKKAH : berlangsung selama
lebih kurang 13 tahun
PERIODE MADINAH : berlangsung selama 10
tahun penuh
Dan masing-masing periode mengalami
beberapa tahapan sedangkan masing-masing tahapan memiliki karakteristik
tersendiri yang menonjolkannya dari yang lainnya. Hal itu akan tampak jelas
setelah kita melakukan penelitian secara seksama dan detail terhadap kondisi
yang dilalui oleh dakwah dalam kedua periode tersebut.
B. Tahapan
Periode Mekah
Periode Mekkah dapat dibagi menjadi
tiga tahapan:
Tahapan
dakwah sirriyyah (sembunyi-sembunyi); berlangsung selama tiga tahun.
Tahapan dakwah secara terang-terangan kepada penduduk Mekkah; dari permulaan tahun ke-empat kenabian hingga hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallamkeMadinah.
Tahapan dakwah di luar Mekkah dan penyebarannya di kalangan penduduknya; dari penghujung tahun ke-sepuluh kenabian-dimana juga mencakup Periode Madinah- dan berlangsung hingga akhir hayat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tahapan dakwah secara terang-terangan kepada penduduk Mekkah; dari permulaan tahun ke-empat kenabian hingga hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallamkeMadinah.
Tahapan dakwah di luar Mekkah dan penyebarannya di kalangan penduduknya; dari penghujung tahun ke-sepuluh kenabian-dimana juga mencakup Periode Madinah- dan berlangsung hingga akhir hayat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Adapun
mengenai tahapan-tahapan Periode Madinah maka rincian pembahasannya akan
diketengahkan pada tempatnya nanti.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Penyebaran Islam Di Mekah
·
Muhammad SAW menjadi Nabi dan Rosul.
Ketika menginjak usia
40 tahun, tepatnya malam 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, di waktu Muhammad
Saw. sedang berkontemplasi di Gua Hira, Malaikat Jibril datang membawa wahyu
dan menyuruh Muhammad saw. untuk membacanya, yaitu surat Al’Alaq ayat 1-5.
Inilah wahyu pertama
yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang juga penobatan Beliau
sebagai nabi dan rosul bagi seluruh umat manuusia dan tugasnya untuk
berdakkwah. Kejadian ini diceritakan kepada isterinya, Khadijah dan saat itu
juga Khadijah mengimaninya. Dialah orang yang pertama beriman dan masuk Islam.
Pengangkatan Muhammad SAW menjadi Rosul dibenarkan oleh pendeta Nasrani yang
bernama Waraqah bin Naufal. Dua setengah tahun kemudian, Rosulullah SAW
mwnerima wahyu yang kedua, yaitu surat Al- Muddassir ayat 1-7.
Dengan turunnya wahyu
tersebut, maka jelaslah misi dakwah yang harus Rosulullah SAW lakukan dalam
menyampaikan risalahnya. Misi tersebut antara lain mengajak manusia menyembah
Allah Yang Maha Esa, yang tidak beranak dan tidak pula di peranakkan serta
tidak ada sekutu bagi-Nya. Hal inilah permulaan perintah menyiarkan agama Allah
kepada Seluruh Umat Manusia.
·
Dakwah Rosulullah
Dakwah Rosulullah
memiliki dua karakter yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terdapat
di lingkungan masyarakat Mekah. Syiar yang dilakukan beliau antara lain adalah
secara sembunyi-sembunyi dan secara terang-terangan.
a. Menyiarkan Islam secara Sembunyi-Sembunyi
Sesudah menerima wahyu kedua yang menjelaskan tugas atas
dirinya, mulailah beliau berdakwahsecara sembunyi-sembunyi dan menyeru
keluarganya yang terdekat. Mereka ada yang tinggal satu rumah dan
sahabat-sahabat terdekat. Seorang demi seorang di berikan pemahaman agar mereka
meninggalkan agama berhala dan hanya menyembah Allah yang Maha Esa. Berikut
nama-nama yang mula-mula beriman kepada Rosulullah SAW:
1) Siti Khadijah (Isteri Rosulullah SAW)
2) Ali bin Abi Thalib (masih sangat muda) putra paman
Rosulullah SAW, Abu Thalib
3) Zaid bin Harisah, budak Rosulullah SAW yang kemudian menjadi
anak angkat
4) Abu Bakar Siddik (sahabat Rosulullah SAW)
Melalui Abu Bakar, banyak
orang-orang yang memeluk Islam, antara lain Usman bin Affan, Zubair bin Awwam,
Saad bin Abi Waqqas, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, dan lain-lain.
Mereka di beri gelar As Sabiqunal Awwalun, yaitu orang-orang yang terdahulu
atau pertama-tama masuk islam. Mereka mendapatkan pelajaran tentang islam dari
Rosulullah SAW secara langsung ditempat yang tersembunyi dirumah Arqam bin Abil
Arqam di kota Mekah.
b. Menyiaarkan Islam secara Terang-Terangan
Nabi Muhammad SAW melakukan da’watul afrad , yaitu ajakan
memeluk islam secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi dari satu rumah ke rumah
lain selama tiga tahun. Kemudian turunlah surat Al Hijr ayat 94 yang
memerintahkan Rosulullah agar menyerukan atau menyiarkan agama Islam secara
terang-terangan atau tidak lagi dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi. Sejak
saat itulah, Muhammad SAW menyeru kaumnya secara umum ditempat-tempat terbuka
agar manusia menyembah hanya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan tidak
menyekutukan-Nya. Seruan yang bersifat umum ini awalnya di tunjukan kepada:
1) Kerabat-kerabatnya
2) Penduduk Mekah diberbagai lapisan masyarakat, baik
bangsawan, hartawan, maupun hamba sahaya, tidak terkecuali dai kalangan bangsa
quraisy
3) Kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke
Mekah untuk mengerjakan haji.
Pada mulanya mereka
menganggap dakwah nabi Muhammad SAW sebagai:
1) Gerakan yang tidak mempunyai dasar dan tujuan
2) Gerakan yang tidak akan bertahan lama
3) Gerakan yang tidak perlu diacuhkan
4) Gerakan yang di pimpin oleh Muhammad SAW dan Beliau di
anggap sudah tidak waras lagi (sakit jiwa).
Akan tetapi, dengan
keyakinan dan bimbingan serta petunjuk Allah SWT, gerakan dakwah Nabi Muhammad
SAW semakin tersebar luas dan pengikutnya semakin bertambah banyak. seruan Nabi
Muhammad SAW juga semakin tegas, lantang, ddan berani, bahkan memperjelas bahwa
sesembahan (berhala) mereka adalah suatu kekeliruan dan sangat menyesatkan.
B. Strategi Dakwah Rasulullah
Rasulullah Saw adalah contoh
terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah. Keberhasilannya dalam
mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung spektakuler. Bagaimana tidak,
hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil mengajak seluruh bangsa Arab dalam
pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah dari generasi ke generasi Islam
telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah populasi muslim dunia ,kini yang
mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas dari kiprah beliau selama 23 tahun
tersebut.
Bahasan di seputar keberhasilan dakwah, tak
ada rujukan yang paling pantas kecuali merujuk pada warisan sunnah yang telah
ditinggalkan manusia paling agung, yakni Muhammad Saw. Allah berfirman :
“Serulah kepada Allah atas
dasar basyiroh, aku dan orang-orang yang mengikutiku. Maha suci Allah, aku
tiada termasuk orang-orang musyrik “ ( Yusuf ;108 )”
Beberapa mufassir memberikan
keterangan , yang dimaksud ‘ala basyiroh pada ayat diatas adalah ‘ala sunnah
atau ala ilmin , maknanya ; dakawah kepada Allah hendaklah berdasar sunnah
rasul-Nya. Perintah ini sangatlah logis, sebab telah terbukti dalam lembar
sejarah Muhammad Saw sebagai rasul terakhir benar-benar telah berhasil dengan
gemilang menjadikn Islam sebagai rahmatan lil alamin. Dan tak berlebihan kalau
kemudian seorang peneliti barat Michael Hurt, menempatkan Muhammad Saw pada
urutan pertama dari 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh.
Pada tulisan ini, akan
disajikan secara garis besar bagaimana rasulullah Saw dalam meletakkan strategi
dakwah, hingga pengaruhnya semakin meluas sepanjang zaman. Fase Dakwah
Rasulullah. Dalam catatan para sejarawan, disepakati fase dakwah rasulullah
secara global ada dua tahapan, dakwah sirriyah dan dakwah jahriyyah. Dakwah
sirriyah dijalaninya selama kurang lebih 3 tahun di awal masa kenabian,
sementara dakwah jahriyyah diawali setelah Allah memerintahkan beliau dengan
turunnya surat Al-Hijr ayat ; 92.
Keberhasilan dakwah rasulullah yang paling
menonjol pada masa dakwah sirriyah, dapat diringkas ada 3 strategi penting dan
sangat mendasar , antara lain ;
a)Dakwah dengan cara rekruitment (
ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
Dari sekian banyak masyarakat quraisy, yang
dibidik pertama rasulullah pada masa ini meliputi ; dari kalangan wanita
istrinya sendiri Khadijah, dari kalangan remaja Ali bin Abi Thalib, dan dari
kalangan pemuka dan tokoh masyarakat adalah Abu Bakar As-shidiq. Ketiga tokoh
ini , memang menjdi titik strategis dalam menentukan perjalanan dakwah
rasulullah berikutnya, terutama peran Khadijah yang mendukung total dakwah
beliau dengan pertaruhan total seluruh harta dan jiwanya, dan peran Abu Bakar
yang mampu melebarkan dakwah ke kalangan para elit quraisy. Menurut keterangan
seorang sejarawan yang bernama Ibnu Ishak, masuk Islamnya Abu Bakar ( Ibnu
Qohafah ) tak lama kemudian berhasil digandeng pemuka-pemuka quraisy ke dalam
barisan dakwah rasulullah, antara lain ; Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf,
Zubair bin Awwam , Saad bin Abi Waqas dan Thalhah bin Ubaidillah. Keenam
sahabat inilah yang memiliki peran penting dalam membentuk generasi
assabiquunal awwalun ( generasi pertama Islam ).
b) Dakwah dengan
memberdayakan kaum wanita. Peran wanita di masa awal dakwah terus diberdayakan
oleh rasulullah, karena kaum wanita sesungguhnya memiliki kekuatan dahsyat,
bila ini diperdayakan untuk gerakan dakawah akan menghasilkan hasil yang sangat
pesat. Pada konteks ini, yang menjadi titik sentral adalah peran Khadijah yang
berhasil mendidik putri-putri Rasulullah , mendukung dakwah beliau. Peran kedua
dijalankan oleh Asma binti Abu Bakar , yang menjadi pahlawan pada perjalanan
hijrah beliau ke Madinah. Dari kedua wanita iilah secara bertahap wanita-wanita
terkemuka quraisy , masuk Islam diantaranya bibi Rasulullah dari jalur
bapaknya.
c Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.
Pembinaan aqidah pada masa awal risalah
difokuskan di rumah salah seorang sahabat yang bernama Arqom bin Abil Arqom, di
pinggiran kota Makkah. Inilah tempat pendadaran dan penggemblengan sejumlah
sahabat utama rasulullah. Di rumah ini pulalah Umar bin Khattab diislamkan
Rasulullah. Di rumah ini pullalah sahabat Mus’ab bin Umair dididik rasulullah,
yang nantinya sahabat ini dipercaya rasullah membuka dakwah di kota Yastrib.
Kemudian pada fase dakwah jahriyyah, point-point penting yang mendorong
keberhasilan dakwah rasulullah,antara lain ;
·
Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
Media pertemuan-pertemuan keluarga
dijadikan sarana rasulullah untuk mengajak kaum kerabatnya yang tergolong kelas
pemimpin di mata masyarakat quraisy. Pada masa ini , berhasil direkrut dua
paman rasulullah yang menjadi pembela dakwah beliau , pertama Abu Thalib ,
meski belum mau menerima ajaran Islam , namun inilah palang pintu utama
rasulullah dalam menghadapi intimidasi kaum quraisy. Kedua , Hamzah bin Abdul
Mutholib, selain telah menerima ajaran Islam , beliau inilah yang menjadi
palang pintu kedua rasulullah dalam menghadapi intimidasi dari Abu Jahl dan Abu
Lahab. Ketokohan Hamzah bin Abdul Mutholib dari sisi keparajuritan di mata
masyarakat quraisy, jelas memperkuat posisi dakwah rasul di Makkah saat itu.
·
Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
Media –media umum yang bisa dipergunakan
untuk dakwah tak luput dari perhatian rasulullah dalam menegakkan dakwah
risalah. Pada masa ini yang perlu digaris bawahi adalah dipergunakannya
momentum haji oleh rasulullah untuk dakwah, hingga berhasil bergabung dalam
barisan dakwah beliau 12 orang dari suku Aus dan Khazroj dari Madinah pada
musim haji. Pada musim haji berikutnya , 12 orang ini membawa 70 orang dari
Madinah yang bersedia masuk Islam dan setia membela rasul dalam perjuangan
dakwahnya. Peristiwa inilah yang dikenal dalam sejarah dengan sebutan Ba’aitul
aqobah pertama dan Ba’aitul aqobah kedua.
·
Dakwah dengan tulisan ( surat )
Rasulullah tidak meninggalkan peran dunia
tulis menulis dalam dakwahnya, meskipun beliau ditakdirkan sebagai seorarng
yang buta huruf, lewat parea sahabatnya beliau menggunakan tulisan untuk
menjangkau sasaran dakwah yang sangat jauh. Seperti beliau mengirim surat
kepada para raja, untuk diajak beriman kepada Allah. Diantaranya yang berhasil
masuk Islam adalah raja Najasi di Habasyah ( Ethiophia – Afrika ), yang dalam
perjalanan dakwah Islam raja Najasyi kontribusinya tidak kecil. Kegiatan tulis
menulis inilah yang dikemudian hari dikembangkan oleh para sahabat beliau dan
para tabi’in untuk menyebarkan dakwah Islam ke seluruh pelosok dunia. Bahkan di
kalangan sahabat dan tabi’in, hampir semua ulama meninggalkan karya yang bisa
dibaca dan diwriskan pada generasi berikutnya. Itulah beberapa point-point
penting yang bisa disajikan dalam tulisan singkat ini, tentunya tak mungkin
kita bahas semua strategi dakwah rasulullah pada kesempatan ini, karena
terbatasnya waktu dan kesempatan. Namun yang paling penting bagaimana kita bisa
meneladani strategi dakwah beliau , di era abad informasi ini, guna terus
menggelorakan dakwah Islam di muka bumi ini.
C. Reaksi KAUM Quraisy Terhadap Dakwah Rasulullah
Di Mekah
Reaksi kaum Quraisy terhadap gerakan Islam
yang dibawa oleh Rasulullah saw. Begitu cepat berkembang dan hal tersebut
sangat menghawatirkan para pemimpin dan pembesar Quraisy. Mereka takut bahwa
kedudukan mereka yang semula begitu dihormati dan berkuasa akan menjadi
tersaingi dengan kekuatan Islam. Menurut pendapat mereka, tunduk kepada
Rasulullah berarti sama dengan tunduk dan menyerahkan kepemimpinan atau
kekuasaan kepada keluarga Muhammad, yaitu bani Abdul Muthalib. Diantara reaksi
kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah saw. Antara lain sebagai berikut.
1. Kemarahan
Kaum Quraisy
Kaum Quraisy marah karena menganggap bahwa
ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad saw. Menghina tuhan-tuhan berhala
mereka.
2. Intimidasi
terhadap Umat Islam
Kaum Quraisy memaksa budak-budak mereka
yang telah masuk Islam untuk kembali kepada agama berhala. Apabila menolak maka
mereka disiksa hingga mereka menyerah atau sekarat.
3.
Mempengaruhi Paman Rasulullah (abu Thalib)
Beberapa tokoh Quraisy menemui Abu Thalib
dan meminta agar Muhammad menghentikan kegiatannya dalam menyiarkan Islam. Akan
tetapiMuhammad saw. Menolak dan dengan tegas berkata kepada pamannya,” Demi
Allah, wahai paman sekiranya mereka letakkan matahari di tangan kananku dan
bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan pekerjaan ini (menyeru kepada
agama Allah) sehingga ia tersiar (di muka bumi ini) atau aku akan binasa
karenanya, tetapi aku tidak akan menghentikan pekerjaan ini.
4.
Penganiayaan dan Hijrah ke Habsyah
Kaum Quraisy melancarkan gangguan dan
penghinaan kepada Rasulullah saw. Serta menyiksa hingga ke luar batas
kemanusiaan terhadap pengikut-pengikut Beliau. Akhirnya Muhammad saw.
Menganjurkan agar mereka hijrah ke Habsyah (Abesinia) yang masyarakatnya banyak
menganut Kristen. Raja Habsyah pada saat itu bernama Najasyi dan dikenal sangat
adil.
D.
Substansi dan strategi dakwah rasulullah saw. Periode mekah
Bagian terpenting yang menjadi fokus dakwah
Rasulullah saw. Periode Mekah dapat dilihat antara lain sebagai berikut.
1.
Memperbaiki akhlak masyarakat Mekah yang mengalami dekadensi moral, seperti
tumbuh suburnya kebiasaan berjudi, minum Khamer, dan berzina.
2.
Memperbaiki dan meluruskan cara menyembah Tuhan. Agama berhala menyembah
patung-patung. Rasulullah saw. Mengajak untuk beralih pada Islam yang hanya
menyembah kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa serta menjauhi sikap musyrik.
3. Menegakkan
ajaran Islam tentang persamaan hak dan derajat di antara manusia.
4. Mengubah
kebiasaan bertaklid kepada nenek moyang dan meluruskan segala adat- istiadat,
kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan.
5. Nabi
Muhammad saw. berdakwah dengan sabar, ikhlas, dan tegas di antaranya dengan
tidak memaksakan kehendak dan lemah lembut.
E.
Hikmah Sejarah Dakwah Periode Mekah
Hikmah yang dapat diperoleh dari sejarah dakwah Rasulullah pada periode Mekah,
antara lain sebagai berikut.
a.
Menyadari bahwa
melalui kesabaran dan keuletan dalam berjuang menegakkan agama Allah pasti akan
mendapat pertolongan Allah swt.
b.
Memahami bahwa tugas
seseorang rasul hanya sekadar menyampaikan risalah dari Allah swt. Seorang
rasul tidak bisa memberi petunjuk (hidayah), bahkan kepada keluarga atau
orang yang sangat dicintainya.
c.
Memahami bahwa Allah
swt. pasti akan menguji seseorang yang akan terpilih menjadi utusan atau
rasul-Nya (QS Al Hajj: 75 dan Al Baqarah: 214).
d.
Memahami bahwa Nabi
Muhammad saw. sangat bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang berharga,
dapat menarik perhatian orang tanpa menimbulkan kebosanan (QS An Nahl: 125).
e.
Meneladani Nabi
Muhammad saw. yang bergelar uswatun hasanah. Artinya, Tingkah laku dan
amal perbuatan Rasulullah saw. sehari-hari adalah teladan yang baik, terutama
terhadap ajaran Islam yang didakwahkannya.
f.
Melalui dakwah
Rasulullah saw., umat manusia, khususnya umat Islam mendapatkan informasi
mengenai agama yang diridai Allah.
g.
Melalui dakwah Islam,
Rasulullah saw. memberikan pemahaman tentang hak dan persamaan derajat antara
kaum perempuan dan laki-laki.
h.
Islam menegakkan
ajaran persamaan derajat di antara manusia dan pemberantas perbudakan.
i.
Melalui penghapusan
perbudakan, maka siapapun manusia status derajatnya di mata Allah adalah sama.
F. Penerapan Sikap
Dan Perilaku
Adapun sikap dan perilaku yang dapat
diterapkan antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Membaca dan memahami perjuangan Nabi Saw, dan ikut serta menyiarkan Islam
sebagai tatanan kehidupan manusia agar tercapai tujuan hidupnya, selamat dan
sejahterah di dunia dan akhirat.
2.
Melaksanakan dan melestarikan sunnah Rasulullah yang tidak bertentangan dengan
Al-Quran sesuai dengan kemampuan masing-masing.
E.
Hikmah Sejarah Dakwah Periode Mekah
Hikmah yang dapat diperoleh dari sejarah dakwah
Rasulullah pada periode Mekah, antara lain sebagai berikut.
a.
Menyadari bahwa
melalui kesabaran dan keuletan dalam berjuang menegakkan agama Allah pasti akan
mendapat pertolongan Allah swt.
b.
Memahami bahwa
tugas seseorang rasul hanya sekadar menyampaikan risalah dari Allah swt.
Seorang rasul tidak bisa memberi petunjuk (hidayah), bahkan kepada
keluarga atau orang yang sangat dicintainya.
c.
Memahami bahwa
Allah swt. pasti akan menguji seseorang yang akan terpilih menjadi utusan atau
rasul-Nya (QS Al Hajj: 75 dan Al Baqarah: 214).
d.
Memahami bahwa
Nabi Muhammad saw. sangat bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang
berharga, dapat menarik perhatian orang tanpa menimbulkan kebosanan (QS An
Nahl: 125).
e.
Meneladani Nabi
Muhammad saw. yang bergelar uswatun hasanah. Artinya, Tingkah laku dan
amal perbuatan Rasulullah saw. sehari-hari adalah teladan yang baik, terutama
terhadap ajaran Islam yang didakwahkannya.
f.
Melalui dakwah
Rasulullah saw., umat manusia, khususnya umat Islam mendapatkan informasi
mengenai agama yang diridai Allah.
g.
Melalui dakwah
Islam, Rasulullah saw. memberikan pemahaman tentang hak dan persamaan derajat
antara kaum perempuan dan laki-laki.
h.
Islam
menegakkan ajaran persamaan derajat di antara manusia dan pemberantas
perbudakan.
i.
Melalui
penghapusan perbudakan, maka siapapun manusia status derajatnya di mata Allah
adalah sama.
F. Penerapan
Sikap Dan Perilaku
Adapun sikap dan perilaku yang dapat
diterapkan antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Membaca dan memahami perjuangan Nabi
Saw, dan ikut serta menyiarkan Islam sebagai tatanan kehidupan manusia agar
tercapai tujuan hidupnya, selamat dan sejahterah di dunia dan akhirat.
2.
Melaksanakan dan melestarikan sunnah
Rasulullah yang tidak bertentangan dengan Al-Quran sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketika
menginjak usia 40 tahun, tepatnya malam 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, di
waktu Muhammad Saw. sedang berkontemplasi di Gua Hira, Malaikat Jibril datang
membawa wahyu dan menyuruh Muhammad saw. untuk membacanya, yaitu surat Al’Alaq
ayat 1-5.
Rasulullah
Saw adalah contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah.
Keberhasilannya dalam mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung
spektakuler. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil
mengajak seluruh bangsa Arab dalam pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah dari
generasi ke generasi Islam telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah populasi
muslim dunia ,kini yang mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas dari kiprah
beliau selama 23 tahun tersebut. Bahasan di seputar keberhasilan dakwah, tak
ada rujukan yang paling pantas kecuali merujuk pada warisan sunnah yang telah
ditinggalkan manusia paling agung, yakni Muhammad Saw.
Reaksi
kaum Quraisy terhadap gerakan Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. Begitu
cepat berkembang dan hal tersebut sangat menghawatirkan para pemimpin dan
pembesar Quraisy. Mereka takut bahwa kedudukan mereka yang semula begitu
dihormati dan berkuasa akan menjadi tersaingi dengan kekuatan Islam.
Menurut pendapat mereka, tunduk kepada Rasulullah berarti sama dengan tunduk
dan menyerahkan kepemimpinan atau kekuasaan kepada keluarga Muhammad, yaitu
bani Abdul Muthalib. Diantara reaksi kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah
saw. Antara lain sebagai berikut.
DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)